Passiflora foetida L.

Standard

Image

Passiflora foetida L.

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Violales

Family             : Passifloraceae

Genus             : Passiflora

Spesies           : Passiflora foetida L.                                      (  nama latin  )

                              Rambusa                                                       (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar rambusa (Passiflora foetida L.) termasuk ke dalam sistem perakaran serabut, akar rambusa berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh menjalar. Akar rambusa biasanya tumbuh menjalar pada tanaman lain. Pada akar rambusa memiliki banyak percabangan dan banyak terdapat bulu – bulu halus.

b.      Batang

Batang rambusa (Passiflora foetida L.) tumbuh menjalar atau tumbuh memanjat, batangnya agak lunak, berpenampang bulat dan di tumbuhi rambut-rambut yang rapat, panjangnya 1,5 – 5 m. Duduk daun tersebar secara spiral, pada buku-bukunya terdapat sulur cabang pembelit untuk memanjat.

c.       Daun

Daun rambusa (Passiflora foetida L.) helai daun berbentuk hati dengan tiga tonjolan membulat yang ujungnya runcing, tonjolan di tengah lebih besar, permukaannya berambut halus dan rapat, ukurannya 4,5-14,5 cm panjang dan 3,5-13 cm lebar, tangkai daun berambut halus dan rapat, panjangnya 2-10 cm.

d.      Bunga

Bunga rambusa (Passiflora foetida L.) merupakan bunga tunggal yang tumbuh dari ketiak daun, merupakan bunga sempurna (hermaprodit), helaian ganda, kelopak lonjong, berlepasan, ujung membulat,panjang 2-3 cm, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota berlepasan, bentuk oval, ujung membulat.

e.       Buah

Buah rambusa (Passiflora foetida L.) merupakan buah buni, seluruhnya diselubungi oleh daun pembalut yang menyerupai lumut, berbentuk bulat, warnanya hijau bercorak hijau tua dan merah kuning bila masak, panjangnya 1,5 – 2 cm diameter 5-8 cm, permukaan licin. Sewaktu buah masak setelah daun pembalut lepas.

f.       Biji

Biji rambusa (Passiflora foetida L.) memiliki bentuk bulat pipih. Biji rambusa memiliki selaput yang keras. Biji rambusa memiliki warna hitam. Biji rambusa di kelilingi oleh daging nya. Biji rambusa tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus di seluruh permukaan bijinya.

III. Jalan Tabel

1b, 2a, 27a, 29b, 30b, 31a……………….:Passifloraceae (Family).

1……..……………………………………….:Passiflora (Genus).

           …….………………………………..:Passiflora foetida L. (Spesies).

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Paspalum commersonii Lamk.

Standard

Image

Paspalum commersonii Lamk.

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Poales

Family             : Poaceae

Genus             : Paspalum

Spesies           : Paspalum commersonii Lamk.                      (  nama latin  )

                              Rumput gegenjuran                                       (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) termasuk ke dalam sistem perakaran serabut, akar Rumput gegenjuran berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh menjalar. Akar Rumput gegenjuran biasanya tumbuh menjalar pada tanaman lain. Pada akar Rumput gegenjuran memiliki banyak percabangan dan banyak terdapat bulu – bulu halus.

 

b.      Batang

Batang Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) tumbuh tegak 50-90 cm tingginya, membentuk rumpun, tidak menjalar, berwarna hijau muda atau pucat, berbentuk bulat atau agak pipih dan tidak berongga. Buku berbentuk bulat membengkak, tidak berbulu, berwarna pucat. Pangkal batang dibalut oleh upih daun berwarna ungu kehijau-hijauan.

 

c.       Daun

Daun Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) berbangun daun garis yang ramping meruncing perlahan ke ujung, panjang 15-40 cm lebar 1-1,5 cm. tidak berbulu terkecuali dibagian pangkal/pertautan upih daun ditumbuhi bulu halus. Tepi helaian daun terasa kasar bila diraba. Upih daun berbentuk pipih seperti perahu panjangnya 15-25 cm.

 

d.      Bunga

Bunga Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) terdiri dari dua sampai Sembilan tandan yang tumbuh miring ke atas atau miring ke samping terpisah satu sama lain dengan jarak lebih dari 1 cm tetapi kurang dari separuh panjang tandan, tandan panjangnya 2-9 cm, berbulu putih dan panjang pada bagian pangkalnya, warnanya pucat.

 

e.       Buah

Buah Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) berbentuk elips melebar, rata pada satu sisi dan cembung pada sisi lain. Buah rumput gegenjuran berwarna pucat. Buah rumput gegenjuran berwarna coklat bila telah masak. Putik berwarna ungu tua. Benang sari berwarna ungu dengan tangkai berwarna putih.

 

f.       Biji

Biji Rumput gegenjuran (Paspalum commersonii Lamk.) tersusun berbaris seperti genteng dalam dua seri/barisan saling belakang-membelakangi, sedikit tumpang-tindih. Biji rumput gegenjuran berbentuk elips melebar. Sumbu berbentuk rata 2-2,5 mm lebarnya, tidak berbulu dan berwarna hijau tua.

 

 

 III.            Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5a……………………………………………:19. Gramineae

1b, 2a, 3b, 4b, 5b, 6b, 9b, 10b, 12b, 13a, 14a…….……:11. Paspalum

 

 

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

 

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

 

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

 

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hyptis rhomboidea Mart. Gal.

Standard

Imageb

Hyptis rhomboidea Mart. Gal.

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Lamiales

Family             : Lamiaceae

Genus             : Passiflora

Spesies           : Hyptis rhomboidea Mart. Gal.                      (  nama latin  )

                             Godong puser                                               (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) termasuk ke dalam sistem perakaran serabut, akar Godong puser berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh menjalar. Akar Godong puser biasanya tumbuh menjalar pada tanaman lain. Pada akar Godong puser memiliki banyak percabangan dan banyak terdapat bulu – bulu halus.

 

b.      Batang

Batang Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) tumbuh tegak tingginya 50-200cm, berbentuk segi empat dengan alur dangkal yang membujur, sisi-sisinya berambut pendek, warnanya hijau bercorak lembayung, pada buku-buku batang dan cabang daun duduk berhadapan, pada buku tumbh sepasang daun yang duduk berhadapan.

 

c.       Daun

Daun Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) berbangun daun bulat telur, tepinya beringgit dengan taju agak tumpul mengarah ke depan, ujung daun agak runcing, pangkal daun agaklancip, tangkainya pendek 0-3 cm, urat daun sebelah bawah nyata berambut halus dan jarang, ukuran panjangnya 3,5-18,5 cm dan lebarnya 1-7 cm.

 

d.      Bunga

Bunga Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) berbentuk lonceng atau genta yang ramping, kelopka panjangnya 4-6 mm hijau dan berambut, tajuk berdaun lima warnanya putih, bibir atas bercorak agak lembayung sedang bibir bawah tepinya berwarna lembayung kecoklatan, panjangnya 5-6 mm, muncul sendirian dari ketiak daun.

 

e.       Biji

Biji Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) berbentuk kecil, biji godong puser berwarna coklat kehitam-hitaman. Biji godong puser tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus di seluruh permukaannya. Biji godong puser memiliki hilum atau bekas tempat melekatnya biji yang berwarna putih. 

 

 

III. Jalan Tabel

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

 

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

 

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Euphorbia hirta L.

Standard

Image

Euphorbia hirta L.

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Euphorbiales

Family             : Euphorbiaceae

Genus             : Euphorbia

Spesies           : Euphorbia hirta L.                                        (  nama latin  )

                             Patikan kebo                                                (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) termasuk ke dalam sistem perakaran tunggang. Akar Patikan kebo memiliki banyak cabang- cabang akar. Akar Patikan kebo memiliki banyak rambut-rambut atau bulu-bulu halus. Akar Patikan kebo memiliki tudung akar atau kaliptera. Akar Patikan kebo berwarna kecoklatan.

 

b.      Batang

Batang Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki ruas-ruas. Batang patikan kebo berbentuk bulat silinde. Batang patikan kebo memiliki warna merah sedikit keunug-unguan. Batang patikan memiliki bulu-bulu halus diseluruh permukaannya. Pangkal batang patikan kebo tumbuh ke atas. Percabangan batang selalu mengarah keluar.

 

c.       Daun

Daun Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki ukuran kecil. Daun patikan kebo menempel di buku-buku batangnya. Daun patikan kebo termasuk kedalam golongan daun tunggal dengan duduk daun saling berseberangan satu daun dengan daun lainnya. Panjang daun berkisar antara 0.5-5 cm. Warna daunya hijau bercak ungu.

 

d.      Bunga

Bunga Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) sebagai mana daunnya  juga muncul di ketiak daun. Bunga patikan kebo memiliki ukuran yang kecil dan memiliki jumlah yang banyak. Bunga patikan kebo tergolong kedalam bunga majemuk. jika diperhatikan secara cermat tampak bahwa bunga betina di kelilingi oleh beberapa bunga jantan. Warna bunganya hijau keungu unguan.

 

e.       Buah

Buah Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki bentuk seperti kapsul. Buah patikan kebo memiliki 3 tonjololan bulat. Buah patikan kebo ditumbuhi rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus. Buah patikan kebo tumbuh bersama dengan bunganya yang muncul di ketiak daun sama seperti daunnya.

 

f.       Biji

 

Biji Patikan (Euphorbia hirta L.) memiliki warna. kecoklat-coklatan. Biji patikan kebo berbentuk bulat. Biji patikan kebo tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus diseluruh permukaan bijinya. Biji patikan kebo digunakan sebagai alat perkembang biakan tanaman itu sendiri. Biji patikan kebo berwarna merah kecoklatan.

 

 

 

 

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a,

15a ,109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b,139b,

140b, 142b, 143b, 146b,154b,155b,156b,162a ……….: Euphorbiaceae. (Famili)

1a, 2a…………………………………………………………: Euphorbia(Genus)

1b, 2b, 3b, 4b ………………………………………………..: Euphorbia hirta L. (Species)

 

 

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

 

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

 

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt

Standard

Image

Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Poales

Family             : Poaceae

Genus             : Dactyloctenium

Spesies           : Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.           (  nama latin  )

                            Tapak jalak                                                     (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) merupakan sistem perakaran serabut. Akar tapak jalak memiliki banyak percabangan dan akar tapak jalak memiliki banyak anak cabang akar, akar tapak jalak memiliki rambut-rambut halus. Akar tapak jalak tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.

 

b.      Batang

Batang tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) tidak berongga dan tidak berbulu, bentuknya bulat sedikit tertekan, tumbuh menjalar dengan ujung tumbuh tegak atau miring, pada buku-bukunya tumbuh akar serabut dan terbentuk tunas-tunas baru, batangnya yang tegak membentuk bunga tingginya 7-60 cm, buku-bukunya tidak berbulu.

 

c.       Daun

Daun tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) berbangun daun garis, tidak menyempit di bagian pangkal, ujungnya runcing, tepi daun bagian pangkal ditumbuhi bulu berwarna bening, permukaann daun datar atau agak bergelombang berbulu panjang tapi jarang, berukuran panjang 2-28 cm dan lebarnya 3-10 mm.

 

d.      Bunga

Bunga tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) sumbunya tak berbulu berwarna hijau terlihat kontras dengan warna sekam buliran yang coklat kemerah-merahan, tidak berbulu, berbentuk agak tajam pada bagian punggung. Benang sari berwarna kuning atau keputih-putihan. Putik berwarna putih dan berbentuk sempit.

 

e.       Buah

Buah tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) berbentuk perahu yang tertekan dan meruncing. Buah tapak jalak berbulu seperti janggut pendek, ukuran panangnya hamper sama dengan lebarnya yaitu 3-5 mm. buah tapak jalak berwarna coklat kemerah-merahan yang kontras berasal dari warna G2.

 

f.       Biji

Biji tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.)  yang umumnya berjumlah tiga sampai enam kadang-kadang sampai tujuh tumbuh di ujung tangkai bunga membentuk jari (digitarius). Biji tapak jalak panjangnya mencapai 4,5 cm dengan lebar 5-8 mm. Biji tapak jalak memilik sumbu tak berbulu.

 

 

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5a…………………………………………..:19. Gramineae

1b, 2a, 3b, 4b, 5b, 6b, 9b, 10b, 12b, 13b, 15a………….:13. Dactyloctenium

 

 

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

 

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

 

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

 

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

 

Cyperus rotundus L.

Standard

Image

Cyperus rotundus L.

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Cyperales

Family             : Cyperaceae

Genus             : Commelina

Spesies           : Cyperus rotundus L.                                      (  nama latin  )

                              Rumput teki                                                  (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar Rumput teki(Cyperus rotundus L.) merupakan sistem perakaran serabut, akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.

b.      Batang

Batang Rumput teki(Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang.

c.       Daun

Daun Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbangun daun garis, licin, tidak berambut, warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau muda, mempunyai parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa bunga, lebarnya 2-6 mm.

d.      Bunga

Bunga Rumput teki(Cyperus rotundus L.) memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih kurangnsama atau melebihi panjang perbungaan, bercabang utama tiga sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir berbunga sepuluh sampai empat puluh.

e.       Buah

Buah Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki warna coklat kehitam-hitaman. Buah rumput teki tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, buah rumput teki berbentuk bulat telur dan lepes.

f.       Biji

Biji Rumput teki(Cyperus rotundus L.) terdiri dari sepuluh sampai empat puluh buliran yang tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes, panjangnya kurang lebih 3 mm, berwarna coklat kemerah-merahan, benang sari dan putik tersembul keluar.

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5b…………………………………………….:20.Cyperaceae

1b, 2b, 3a………………………………………………….….:3.cyperus

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Commelina diffusa Burm. F.

Standard

Image

Commelina diffusa Burm. F.

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Commelinales

Family             : Commelinaceae

Genus             : Commelina

Spesies           : Commelina diffusa Burm. F.                         (  nama latin  )

                             Aur-aur                                                            (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan 

a.      Akar

Akar Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) termasuk kedalam system perakaran serabut. Akar aur-aur tumbuh menjalar. Akara aur-aur memiliki banyak percabangan akar. Akar aur-aur memiliki banyak rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus. Akar aur-aur memiliki warna coklat tua. Akar aur-aur tumbuh di tanah yang lembab.

 

b.      Batang

Batang Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) tumbuh menjalar. Batang aur-aur berbentuk bulat dan lunak. Batang aur-aur  tidak berambut,memiliki warna hijau muda bercorak ungu, buku-bukunya mengeluarkan akar dan tunas cabang, bagian ujung batang tegak atau melengkung dan tingginya 6-60 cm.

 

c.       Daun

Daun Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) berbangun daun lanset, umumnya berukuran panjang kurang dari enam kali lebarnya, permukaannya licin, pangkalnya berbentuk bundar dan tidak simetris, ujungnya agak runcing, tepinya terasa kasar bila diraba, ukuran panangnya 2,5-8 cm lebarnya 0,75-2,5 cm dan tidak bertangkai.

 

d.      Bunga

Bunga Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) tumbuh sendiriann dari buku b erhadapan dengan daun, dilindungi oleh braktea yang menyeruai daun berbentuk perahu, pangkalnya berbentuk bula dan melancip tajam ke ujung, perbungaan bercabang dua cabang arah belakang panjangnya 10-22 mm berbunga satu sampai tiga dan tersembul tinggi keluar braktea.

 

 

e.       Buah

Buah Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) merupakan bakal buah beruang tiga. Buah aur-aur termasuk ke dalam buah kotak. Buah aur-aur berbentuk memanjang. Buah aur-aur memiliki panjang kurang lebih 7 mm.  Buah aur-aur akan pecah menurut ruang. Buah aur-aur berisi tiga sampai lima biji.

 

 

f.       Biji

Biji Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) memiliki tonjolan atau bertonjolan. Biji aur-aur memiliki bentuk jala. Biji aur-aur tidak memiliki rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus di seluruh permukaannya. Biji aur-aur terdapat di dalam ruang dari setiap bakal buahnya. Biji aur-aur banyak terdapat pada setiap ruangnya.

 

 

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a,

109b, 119b, 120b, 128b, 129a, 130b, 132b, 133b, 134a …….:24.Commelinaceae

2a…………………………………………………………………….:2.Commelina

 

 

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

 

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

 

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

 

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf

Standard

Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Gramineae

Family             : Graminales

Genus             : Brachiaria

Spesies          : Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf                  (  nama latin  )

                           Rumput malela                                              (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar rumput malela (Brachiaria mutica (Forsk.) Stap.) termasuk sistem perakaran serabut, akar rumput malela keluar dari pangkal batangnya, jumlah akar rumput malela banyak dan ukurannya hampir sama besar, akar rumput malela memiliki banyak percabangan akar dan memiliki banyak rambut-rambut halus.

 

b.      Batang

Batang rumput malela (Brachiaria mutica (Forsk.) Stap.) bagian terbawah tumbuh menjalar atau terapung, membentuk cabang yang panjangnya 100-400 cm, bagian teratas tumbuh tegak, merayap atau menyandar, tingginya 100-200 cm, batang yang tua keras dan berongga, tidak barambut, ditutupi lapisan lilin putih, buku-buku batang ditumbuhi rambut halus yang panjang.

 

c.       Daun

Daun rumput malela (Brachiaria mutica (Forsk.) Stap.) berbangun daun garis atau garis lanset, permukaan daun berambut jarang, ujungnya runcing, tepi daun berambut keras sehingga terasa kasar bila diraba, warna helai daun hijau muda sedang tepinya merah ungu, ukuran panjangnya 10-30 cm dan lebarnya 5-25 mm.

 

d.      Bunga

Bunga rumput malela (Brachiaria mutica (Forsk.) Stap.) tumbuh di ujung batang/cabang, sumbu utama bersegi, panjangnya 15-25 cm, sumbu berambut halus, cabang tandan berjumlah Sembilan sampai dua puluh, buliran di ujung tandan duduk sendirian, di bagian tengah berpasangan, sedangkan di pangkal terdapat tiga buliran atau lebih.

 

e.       Buah

Buah rumput malela (Brachiaria mutica (Forsk.) Stap.) berukuran kurang lebih 3 mm. buah rumput malela berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, warnanya hijau bercorak ungu, tangkai berambut halur berwarna hijau muda, tersusun rapat sebelah bawah sumbu dan agak merapat ke sumbu.

 

f.       Biji

Biji rumput malela (Brachiaria mutica (Forsk.) Stap.) berbentuk bulat. Biji rumput malela juga berbentuk memanjang. Biji rumput malela memiliki warna hijau bercorak ungu. Bijii rumput malela tidak memiliki rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus. Biji rumput malela berada di dalam buahnya.

 

 

III. Jalan Tabel

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

 

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

 

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

 

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Borreria laevis (Lamk.) Griseb.

Standard

Borreria laevis

Borreria laevis (Lamk.) Griseb.

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Violales

Family             : Passifloraceae

Genus             : Passiflora

Spesies           : Borreria laevis (Lamk.) Griseb.                    (  nama latin  )

    Rumput kancing ungu                                   (nama daerah)

 II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar Rumput kancing ungu (Borreria laevis (Lamk.) Griseb.) termasuk ke dalam sistem perakaran tunggang. Akar rumput kancing memiliki banyak cabang- cabang akar. Akar rumput kancing memiliki banyak bulu-bulu halus. Akar rumput kancing memilik tudung akar atau kaliptera. Akar rumput kancing berwarna kecoklatan.

b.      Batang

Batang Rumput kancing ungu (Borreria laevis (Lamk.) Griseb.) tumbuh tegak tingginya 15-20 cm biasanya kurang lebih 25 cm, membentuk cabang dari bagian pangkal batang, warnanya ungu, bentuk penampangnya segi empat, sisi-sisinya berambut halus, pada buku-bukunya tumbuh dua helai daun yang berhadapan.

c.       Daun

Daun Rumput kancing ungu (Borreria laevis (Lamk.) Griseb.) berbangun daun bulat panjang lanset, bagian pangkal melebar dan ujungnya runcing, ukuran panjangnya 2,5-5,5 cm dan lebarnya 0,75-2 cm, tepi daun terasa kasar bila diraba karena adanya bulu-bulu halus yang keras, permukaan atas berwarna hijau gelap keungu-unguan dengan urat daun yang nyata.

d.      Bunga

Bunga Rumput kancing ungu (Borreria laevis (Lamk.) Griseb. mempunyai dua kelopak berambut halus, mahkota berbentuk seperti lonceng dengan 4 daun tajuk, panjangnya 3-3,75 mm, berwarna putih dengan corak ungu di bagian ujung. Kepala bunga kecil, terdapat di ketiak daun dan di ujung batang, ukuran penampangnya kurang lebih 12 mm.

e.       Buah

Buah Rumput kancing ungu (Borreria laevis (Lamk.) Griseb.) mempunyai bentuk lonjong, buah rumput kancing ungu terbelah membujur atau longitudinal atas dua belahann, buah rumput jancing ungu berambut di bagian atas, sekat atau septum yang persisten jelas terlihat, buah rumput kancing ukurannya kurang lebih 1 mm.

III. Jalan Tabel

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Axonopus Compressus (Swartz.) Beauv.

Standard

Image

Axonopus compressus (Swartz) Beauv.

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Poales

Family             : Poaceae

Genus             : Axonopus

Spesies           : Axonopus compressus (Swartz) Beauv          (  nama latin  )

                            Jukut pahit                                                            (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar

Akar jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) merupakan sistem perakaran tunggang. Akar jukut pahit memiliki panyak percabangan. Akar jukut pahit memliki warna coklat keputih-putihan. Akar jukut pahit tidak lagi memiliki rambut-rambut halus. Akar jukut pahit keluar dari pangkal batang yang tegak dan kadang terbaring.

 

 

b.      Batang

Batang jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) tidak berongga, bentuknya tertekan ke arah lateral sehingga agak pipih, tidak berbulu, tumbuh tegak berumpun, sering membentuk geragih yang pada setiap ruasnya dapat membentuk akar dan tunas baru, di lapangan sering tumbuh rapat membentuk “sheet”.

 

c.       Daun

Daun jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) berbangun daun lanset, pada bagian pangkal meluas dan lengkung, ujungnya agak tumpul, permukaan sebelah atas ditumbuhi bulu-bulu halus yang tersebar sedang sebelah bawah tidak berbulu, ukuran panjangnya 2,5-37,5 cm dan ukuran lebar 6-16 mm.

 

d.      Bunga

Bunga jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) terdiri dari dua sampai tiga tangkai yang ramping semuanya tergabung secara simpodial muncul dari upih daun paling atas berkembang secara berturut-turut, tangkai perbungaan tidak berbulu, pada bagian ujung (apex) terbentuk dua cabang bunga atau bulir (spica) yang berhadapan berbentuk huruf V.

 

 

e.       Buah

Buah jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) tersusun dalam dua baris yang berselang-seling pada kedua sisi sumbu yang rata. Buah jukut pahit tidak saling tumpang tindih. Buah jukut pahit berwarna hijau muda. Buah jukut pahit berukuran kecil. Buah jukut pahit memiliki ukuran yang kecil.

 

f.       Biji

Biji jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) berbentuk sangat kecil. Biji jukut pahit berada di dalam buahnya. Biji jukut pahit tidak memiliki rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus diseluruh permukaan bijinya. Biji jukut pahit memiliki warna putih atau memiliki warna putih kehijau-hijauan.

 

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5a……………………………………….:19. Gramineae

1b, 2a, 3b, 4b, 5b, 6b, 9b, 10b, 12a…………………..:13. Dactyloctenium

 

 

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

 

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

 

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.